LABUSEL | VALITO.CO – Puluhan jurnalis dari berbagai organisasi media, termasuk Ikatan Wartawan Online (IWO), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), AWNI, PJS dan Aliansi Komunikasi Wartawan (ALKOWAR), menggelar aksi damai di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) pada Senin (28/7/2025). Aksi ini dipicu oleh insiden penghalangan dan ancaman terhadap wartawan yang meliput kasus putus sekolah seorang siswi di MTs Darul Muhsinin oleh oknum ketua yayasan.
Rangkaian Aksi dan Tuntutan
Aksi dimulai dengan long march dari Lapangan Santun Berkata Bijak Berkarya (SBBK) menuju Bundaran Simpang Tiga Bukit, Kota Pinang. Para peserta membentangkan spanduk bertuliskan “STOP Intimidasi dan Kekerasan terhadap Jurnalis” serta memasangnya di titik strategis, seperti depan Kantor Kementerian Agama dan dua kecamatan lainnya.
Dalam orasi, perwakilan IJTI menegaskan, “Kami bukan pihak ilegal, melainkan mitra strategis pemerintah. Kebebasan pers dijamin UU Nomor 40 Tahun 1999, termasuk hak wartawan untuk mencari informasi tanpa ancaman!”.
Dasar Aksi: Kasus Intimidasi Wartawan
Aksi ini merespons insiden pada 23 Juli 2025, saat seorang wartawan TV nasional mengalami penarikan fisik hingga bajunya robek oleh oknum ketua yayasan berinisial S.Dsp. Saat itu, wartawan tengah meliput dugaan pemaksaan pembayaran uang kegiatan sebesar Rp350.000 yang menyebabkan seorang siswi putus sekolah.
Oknum tersebut juga mengirim pesan ancaman: “Jangan coba-coba memposting kami di sosmed tanpa izin dunia akhirat”, yang dinilai melanggar Pasal 18 UU Pers dengan ancaman pidana 2 tahun penjara atau denda Rp500 juta.

Tuntutan kepada Aparat dan Pemerintah
Para jurnalis mendesak:
1. Polres Labusel segera menyelidiki kasus ini secara transparan.
2. Pemerintah daerah aktif melindungi wartawan dari intimidasi.
3. Masyarakat memahami peran pers sebagai penjaga demokrasi.
Penutup: Komitmen Jurnalis
Aksi berlangsung tertib di bawah terik matahari, menunjukkan tekad jurnalis untuk mengawal kasus hingga tuntas. “Jika pers dibungkam, siapa lagi yang menyuarakan kebenaran?” seru salah satu peserta.(Z.AI)