LABUHANBATU | VALITO.CO
Akibat kurangnya petugas atau penera, di Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disprindag) Kabupaten Labuhanbatu, program Tera bisa terhambat.
Dinas Perindag tidak mempunyai petugas penera, atau petugas kiur Timbangan pedagang pasar Tradisional di Labuhanbatu, yang jadi korban jelas konsumen.
Ini dibuktikan, Senin, (25/7/2022), ketika awak media menanyakan seputar petugas kiur, Kepala Disprindag, Hairudin melalui Hendrik Gunawan ST Kepala UPT Metrologi Disprindag Labuhanbatu merespon hal tersebut.
“Petugas penera kita belum ada bang, jadi kita rada kesulitan, juga, sebelum petugas ditugaskan sebagai petugas penera, terlebih dahulu hsrus Bimtek atau pelatihan, bukan asal beri tugas,” ujarnya.
Dikatakan Hendrik, untuk menyiapkan petugas penera, sebelumnya mereka harus terlebih dahulu melakukan pelatihan, untuk itu memerlukan biaya
Ditanya bagaimana tentang pengawasan Pom bensin SPBU, juga Hendrik menjawabnya dengan enteng.
“Belum ada juga petugas pengawasan kita. Sebenarnya kembali kepada pengusaha maupun pedagang, kita mengharapkan juga kesadaran dari mereka, kalau ada niat, mereka kan bisa datang kekantor,” ujar Hendrik.
Ditambahkan Hendrik, bahwa pengusaha dan pedagang tersebut bisa saja bermain, setelah dilakukan pemeriksaan alat ukur dan dilakukan kiur, bisa saja mereka menyetel kembali.
“Karena petugas penera kita belum ada, saya langsung yang turun kelapangan, untuk kedepan kita akan pikirkan, enggak mungkin masalah itu aja kita harus lapor keatasan,” tutupnya.
Tidak maximalnya kerja Dinas perindustrian dan perdagangan (Disprindag), untuk melakukan kiur timbangan pedagang, tentunya sangat berdampak terhadap Konsumen atas ketidak maximalnya petugas Disprindag untuk melakukan kontrol timbangan SPBU dan pedagang Pasar diLabubanbatu, sudah pasti yang dirugikan konsumen.(Rico)
